welcome to my blog

you may see all konten in here..

Rabu, 28 Desember 2011

SAHABATKU

SAHABATKU


Namaku Anne Herlambang. Aku terlahir dari keluarga Herlambang yang sangat tersohor kekayaannya di usaha minyak dan batu baranya. Kau terlahir sebagai anak tunggal yang sudah pasti sangat disayang oleh kedua orangtuaku. Mungkin kebanyakan orang diluar sana iri kepadaku karena mendengar latar belakang orangtuaku tetapi kenyataannya tidak seperti yang mereka bayangkan, memang orangtuaku mencukupi secara jasmani dan segala keperluan materi hidupku tapi ada suatu hal yang ingin ku rasakan yaitu perhatian dan kasih sayang penuh dari kedua orangtuanku. Hal tersebut yang sedikit sekali ku rasakan selama ini. Setiap ku lihat mereka yang sekolah diantar dan dijemput oleh orangtua mereka masing-masing sedangkan aku hanyalah seorang supir yang mengantar dan menjemputku saat sekolah. Iri rasanya dirku terhadap mereka, rasanya seperti bahagia terlihat dari luar tetapi sedih didalamnya. Sering sekali masa kecilku hanya dihabiskan dengan menyendiri lalu menangis di kamar. Disitulah tempat dimana diriku meluapkan segal eksperi pada diriku yang selalu merasa tidak bahagia di Dunia ini dan selalu kesepian. Masa-masa it uterus berlangsung hingga aku masuk ke masa perkuliahan. Seperti biasa aku tipe orang yang senang menyendiri sehinnga saat kuliah pun aku tidak memiliki banyak teman tetapi ada sedikit perbedaan yang sangat berarti didalam hidupku. Aku memiliki seorang teman bukan lebih tepatnya adalah sahabat dan dia adalah Stefani, cewek cantik ya walaupun tomboy yang menyelamatkanku dari kaka-kakak ospek yang memarahiku karena tidak menjawab apapun pertanyaan yang dilontarkan kepadaku. Dia membelaku pada saat itu dan akhirnya kami pun dihukum gara-gara hal tersebut tetapi kami berdua malah senang karena kejadian itu akhirnya kami pun menjadi dekat. Disinilah titik dimana sesuatu yang sangat berarti yang mengawali kisahku. Kami berdua saling bercerita diri kita satu sama lain. Dari perbincangan itu aku mengetahui ternyata Stefani juga merasa tidak bahagia karena orangtua seperti diriku. Dia seorang gadis yang tumbuh dari keluarga broken home. Dia sekarang hanya tinggal dengan ayahnya karena ibunya meninggalkan dia dan ayahnya dengan alas an ayahnya tidak dapat mencukupinya dalam hal materi. Hal tersebut yang menyebabkan Stefani menjadi cewek tomboy karena hanya mendapat kasih sayang seorang ayah. Tetapi ia mencoba tetap selalu tegar untuk ayahnya yang telah berusaha keras untuk menghidupi kehidupannya walaupun didalam hatinya sedikit merasa sedih merindukan ibunya. Mendengar cerita Stefani perasaanku menjadi serba salah. Aku ingin bersyukur masih mempunyai kedua orangtua yang lengakap tidak seperti Stefani tetapi buat apa punya orangtua lengkap kalau perhatian dan kasih sayang hanya sedikit ku rasakan. Bingung…. Perasaanku begitu bercampur aduk dan akhirnya keputuskan untuk mencoba mnjalani hidup ini dengan lebih bijak dan mencoba membuka hatiku untuk dapat mersakan kasih sayang yang tidak ku dapat dari orangtuaku karena hatiku terus-menerus diselimuti oleh kesedihan yang amat dalam yang ku buat sendiri. Persahabatan indah pun terjalin dengan indah antara aku dan Stefani. Tak terduga ternyata kami di tempatkan di kelas yang sama, betapa senangnya karena hal tersebut. Owh iya kami berdua mengambil mengambil jurusan psikologi karena kami ingin menyikapi apa yang telah terjadi di kehidupan kami. Karena kami sekelas jadi intensitas pertemuannya makin sering sekali dan kami sering kemana-mana berdua dari kantin,perpus, ataupun tempat-tempat hang out. Tapi ada hari-hari tertentu tiba-tiba Stefani tidak ada dan tidak dapat dapat dihubungi. Dia bilang sih katanya bantuin ayahnya gitu. Pada suatu ketika saat kami sedang berada di kantin kampus terjadi hal yang sangat menarik. Pada saat itu seperti biasa aku sedang memasan makanan dan Stefani menunngu di meja tempat kami menyantap makanan, ketika makanan mau kuambil otomatis harus dibayar dulu, aku pun merogoh kantong mencari uang untuk membayar tetapi tidak ada uang sama sekali. Aku pun langsung teringat kalau uangku ada didompet semua dan sialnya dompetnya di tas di pegang Stefani. Ketika aku mau bilang mau mengambil dompet dahulu tiba-tiba ada sesosok cowok tinggi, berkulit cokelat, dan berparas sedikit tampan muncul dari belakang tiba- menghampiri.
Berapa harga makanan yang cewek ini pesan, Bu? Tanya cowok itu
Owh..Rp 25000 mas! Jawab Ibu kantin
Dibayarlah makanan itu olehnya.
Aku pun terdiam. Lalu dia tersenyum kepadaku. Dengan spontan aku langsung berkata,
Eh ga usah repot-repot gue lupa tadi dompet gue ketinggalan di tas bisa gue ambil ko!
(padahal mah lumayan dbibayarin..hehe)
Udah anggap ja rezeki lo hari ini! Jawab cowok itu sambil tersenyum
Owh yadah kalo gitu nanti lo ke meja gue ja yang ada disebelah sana bareng temen gue.
Iya gampang! Jawab cowok itu singkat.
Aku pun langsung bergegas ke tempat Stefani karena dia pas dah nungguin. Ketika menaruh makanan diatas meja langsung deh ditanya,
Kok lama banget sih belinya di arab ya? Tanya Stefani sedikit ngeledek.
Itu tadi gue lupa dompet gue ditaro ditas trus kan tasnya sama lo disini.
Lah terus ini makanan siapa yang bayar jadinya, lo ngutang dulu ya? Tanya Stefani.
Enak ja lo, tadi ada cowok baik hati yang tiba-tiba bayarin nih makanan dengan sukarela, ya masa gue tolak.
Wah baik baik amat tuh cowok tapi ganteng ga orangnya?tanya Stefani iseng
Hmm..gimana ya lumayn sih walaupun gak ganteng-ganteng amat, entar juga orangnya kesini.
Owh…! jawab Stefani datar
Beberapa saat kemudian datanglah sesosok cowok yang tengah dibicarakan itu. Begitu cowok itu melihat Stefani suasana hening seketika dan kedua raut wajah mereka juga berubah. Karena tersa sepi langsung aja aku kagetkan mereka,
Woy!!! Bengong ja kalian dah kaya ayam lagi kena flu. Spontan mereka langsung bereaksi.
Lo Rangga kan??tanya Stefani ke cowok itu setengah terkejut.
Stef..? jawab cowok itu singkat.
Lo masuk sini juga? Tanya Stefani
Iya..gak nyangka ya gue bisa ketemu lo disini. Jawab cowok itu yang mempunyai nama Rangga.
Iya..udah lumayan lama ya kita gak ketemu sejak SMA dulu, seneng gue bisa ketemu lo lagi. Jawab Stefani riang.
Ehm..ehm..gue dah angin lewat aja nih disni diantepin! Sindirku
Owh iya sampe lupa abis gue juga kaget sih ternyata cowok yang lo bilang tadi ternyata gue kenal. Kenalin nih angin lewat yang satu ini! Ledek Stefani.
Enak aja lo fan!ketusku
Owh iya gue Rangga SMA stef salam kenal! Rangga sambil menjulurkan tangan.
Salam kenal jug ague Anne temen kluihnya Stefani. Jawabku
Lagi enak-enaknya berjabat tangan tiba-tiba fani melepas jabatan kami.
Udah jangan lama-lama jabat tangannya entar naksir lagi..hehe!ledek Stefani
Akh lo stef ganggu ja aja gue lagi usaha! Samber Rangga.
Aku pun hanya tersipu malu mendengarnya.
Kejadian tersebut menjadi sangat berarti seperti pertama kali aku berkenalan dengan Stefani dahulu karena aku untuk pertama kalinya aku menyukai seorangt cowok.
Semenjak kejadian itu kami jadi sering sering jalan bersama, yang tadinya hanya berdua sekarang jadi tambah satu personel dan otomatis jadi semakin seru dan penuh warna hari-hariku. Owh iya Rangga tidak satu jurusan dengan aku dan Stefani, dia mengambil jurusan akuntansi dan tentunya dia sangat mahir kalau sudah berurusan dengan yang namanya hitung-hitungan dan uang, ya walaupun uangnya enggak benar-benar Nampak.hehehe! udah beberapa bulan kami bulan kami selalu jalan bersama tetapi terkadang ga selalu bertigaan terus, ya kadang aku bersama Stefani dan kadang aku hanya sama Rangga dan bahkan suka sendiri-sendiri. Aku pun berpikir apa mereka berdua menyembunyikan sesuatu yang gak boleh untuk aku ketahui. Tapi aku selalu berpikir positif tentang mereka, bukannya itu yang dinamakan sahabat. Owh iya ada untungya juga sih gara-gara hal tersebut aku bisa jalan berduan sama Rangga dan bisa kenal jauh satu sama lain. Waktu pun terus saja berlalu dan sudah satu minggu ini aku tidak bertemu Stefani. Sudah ku coba SMS, telepon, bahkan jejaring social miliknya tetapi tetap saja tidak ada tanggapan apapun. Aku pun bingung harus berbuat apa karena biasanya aku selalu bersama dengan Stefani. Aku coba menghubungi Rangga tapi dia juga tidak ada kabarnya. Kegiatanku sekarang hanya kuliah lalu pulangnya baca novel di rumah. Ya mau bagaimana lagi abis udah kebiasaan selalu bersama-sama. Ketika sedang asik-asiknya baca novel dan temani secangkir lemonade tiba ada sebuah SMS masuk di handphoneku. Dan ternyata itu SMS dari Rangga yang member I tahukan kalau Stefani dirawat di rumah sakit. Aku pun langsung bergegas ke rumah sakit dan tentunya mampir ke took buah untuk dibawa kesana. Sesampai diasana aku pun langsung bergegas ke resepsionis untu menanyakan diamna kamar Stefani dirawat. Ketika di depan pintu kamar Stefani dirawat ku melihat Rangga sedang mencium kening Stefani. Aku pun syok dan lalu memutuskan untuk menunggu diluar saja karena tidak mau menggangu mereka. Aku berpikir apa mereka selama mereka berpacaran dibelakangku. Dan seketika Rangga pun keluar dari kamar Stefani dan dia pun kaget melihatku ada diluar.
Loh Anne kenapa gak masuk aja ke dalam? Tanya Rangga
Diluar ja takut ganggu yang di dalam!jawabku sinis
Ganggu sih maksudnya??tanya Rangga heran
Ya ganggu kalian lagi bermesraan di dalam!jawabku setengah emosi.
Bermesraan apanya sih gue kan cuma…..
Dahlah gak usah bohong lagi kenapa kalian gak bilang aja dari awal kalau kalian punya hubungan khusus jadi kan gue…udah akh gue mau jenguk Stefani!aku pun langsung masuk ke kamar Stefani.
Hey anne..! sapa Stefani.
Aku pun lansung menghampirinya.
Lo kenapa gak bilang sih kalo masuk rumah sakit, kenapa harus Rangga yang kasih tahu gue!tanyaku
Gue tuh gak mau ngerepotin lo anne, lo tahu kan w ga mau ngerepotin orang apalagi gue harus ngerepotin lo!jawab Stefani meyakinkan.
Ya tapi kan gue sahabat lo stef jadi lo ga usah merasa kaya gitu!
Iya..maafin gue ya anne gue bener-bener ga pengen ngeliat lo kerepotan, cukup bokap gue ja orang yang selalu gue repotin.
Yadah gapapa kalau itu maksud lo, terus lo sakit apa stef?tanyaku penasaran.
Tiba-tiba raut wajah Stefani pun langsung berubah.
Begini anne sebenernya gue menderita leukemia sejak SMP dan itu kenapa gue kadang-kadang gak masuk ke kampus buat menjalani pengobatan penyakit gue!jawab Stefani stengah lemas
Apa..lo punya penyakit separah itu tanpa bilang-bilang ke gue! Aku pun berdiri karena kaget.
Iya anne..maafin gue ya karena udah bohongin lo!jawab stefani
Bisa-bisanya ya lo bohong masalah kaya gini sama sahabat lo sendiri, gue tuh jadi ngerasa ga ada artinya di mata lo tau gak. Gue tuh sedih banget tahu baru ngedenger hal ini sekarang, coba dari dari dulu lo kasih tahu ke gue pasti sebisa-bisa mungkin gue bantu lo, kan lo tahu gue berasal dari keluarga yang kaya raya dan pasti akan gue lakukan yang terbaik buat nyembuhin penyakit lo! Aku pun menangis.
Maaf banget ya Anne atas sikap gue kaya gini dan terima kasih atas perhatian dan kasih saying yang telah lo kasih ke gue. gue tahu kalau gue kasih tahu keadaan gue yang kaya gini pada awal-awal kita ketemu pasti lo akan ngelakuin hal yang barusan, maka dari gue pengen sisa hidup gue tercurahkan sama lo dan menyambut hal-hal yang menyenangkan yang akan kita lalui tanpa diganggu oleh penyakit gue ini. Gue juga pengen kasih tahu ke lo kalau memiliki kedua orangtua yang utuh itu adalah sebuah anugerah yang diberikan kepada kita untuk kita syukuri. Lo masih inget kan gue sejak SMP tumbuh hanya bersama bokap gue dan sebenarnya nyokap gue pergi gara-gara penyakit gue ini yang menyebabkan bokap gue fokus banting tulang untuk kesembuhan gue tetapi nyokap merasa tersisih oleh hal tersebut, maka dari gue gak mau lagi menjadi beban orang-orang yang gue sayang untuk sekian kalinya!jawab Stefani sambil tersenyum.
Iya..gue Cuma takut kehilangan lo ja fan. Lo kan tahu kalau lo adalah kebahagian yang gue ga dapat dari kedua orangtua gue. Gue ga bisa ngebayangin kalau gue harus ngejalanin hari-hari tanpa lo. Lo adalah satu-satunya sahabat yang gue punya fan! Kesedihanku memuncak.
Hmm..kalau seandainya hal yang gak diinginkan itu terjadi biarlah itu menjadi kehendak Tuhan, ya kalau boleh jujur aku pun ingin diberi waktu lebih lama lagi. Gue pengen minta maaf ke nyokap gue yang udah menjadi beban buat beliau pada saat masih tinggal bersama dan juga ingin berterima kasih karena udah ngelahirin geu ke dunia yang indah ini. Lalu gue pengen menjaga senyum yang telah diberikan oleh bokap gue untuk selalu nyemangatin gue setiap hari dan menghilangkan segala kesedihan yang ada didalam hatinya, mengganti cinta yang diberikannya lalu membalas segala jerih payah yang telah beliau berikan selama ini ke gue. Dan ada satu orang lagi yang ingin gue balas kebaikannya!fani pun terhenti.
Siapa??Rangga ya??tanyaku penasaran.
Loh kok tahu sih. Wah jangan-jangan lo anak angkatnya ki joko bodo ya.hehe! ledek fani.
Enak ja lo. Kenapa ga sekalian aja gue tukang kebunnya! Timpalku spontan. Karena ledekkannya kesedihanku sedikit sirna tapi apa yang gue pikirkan berarti benar.
Kok lo bias sebut nama dia sih? Tanya Stefani.
Ya siapa lagi selain dia. Owh iya fan lo punya hubungan special ya sama Rangga? Tanyaku penasaran.
Special? Martabak kali special.hehe!ledek fani.
Ih..gue nanya serius!
Iya..kenapa emang? Tanya fani.
Ya gapapa. Gue ikut seneng atas hubungan kalian! Jawabku dengan senyuman palsu.
Hahaha..bercanda kali. Gue Cuma hubungan sebatas teman aja. Seneng kan lo dengernya!ledek fani.
Loh terus tadi gue ngeliat dia cium kening lo?? Tanyaku masih penasaran.
Owh itu…tadi dia ngelakuin itu cuma bermaksud sebagai support ja! Jawab fani. Jangan-jangan tadi gue denger ribut-ribut diluar gara-gara itu ya! Ledek fani lagi. Tenang ja gue cuma temen biasa ja yang kenal sejak SMA dulu. Dia sih emang pernah nembak gue tapi ya gue tolak kerena kondisi gue yang kaya gini jadi gue gak mau ngasih harapan kosong ke dia. Owh iya dia pernah cerita tentang keluarga dia ke lo gak selama lo deket sama dia? Tanya fani.
Belom..kenapa emang fan? Tanyaku penasaran.
Gue sih sebenarnya maunya dia yang cerita langsung ke lo tapi kayanya dia ga bakal cerita hal terebut. Ya berhubung lo suka ma dia jadi gue kasih sedikit info ke lo. Sebenernya bokapnya dia koruptor tau!
Akh yang bener lo fan? Tanyaku gak percaya.
Iya tapi bokapnya memutuskan mengakhiri hidupnya ketika berada di penjara. Lalu nyokapnya bunuh diri karena tidak tahan gunjingan dari teman dan tetangganya. Sungguh menyedihkan hidupnya terlebih lagi dampak yang terjadi pada dirinya. Ketika pada saat SMA dia dikucilkan dan dihina oleh teman-temannya. Hanya aku yang tidak menyalahkan dirinya dan itu lah hal yang menyebabkan gue deket sama rangga! Fani mengakhiri ceritanya.
Pantes ja pas saat gue lagi jalan di mall sama dia, kami ngeliat ada sebuah keluaga dimana sang anak lagi digendong dipundak sang bapak, lalu dia berkata…
Sungguh bahagianya kelurganya itu. Ingin rasanya gue berada dikeluarga seperti itu deh! Rangga tersenyum
Owh jadi lo pengen yang dah setua ini digendong dipundak sama bokap lo gitu.hehe!ledekku
Gue baru ngerti kenapa dia ngomong kaya gitu pas waktu itu..
Owh iya lo pengen tahu gak siapa orang yang satu lagi itu?? Tanya fani.
Terus kalau bukan Rangga siapa donk? Aku malah penasaran.
Ya lo lah oon. Gue tuh pengen berterima kasih sama lo atas waktu yang singkat tapi yang sangat begitu berkesan. Terima kasih udah mau jadi sahabat gue yang begitu care dan perhatian sama gue. Segala sikap lo adalah hal yang pengen gue rasain dari nyokap tapi itu sudah tergantikan sama. Aku bersyukur atas hadiah terindah yaitu Anne sahabat gue untuk selamanya.
Aku pun terharu mendengar kata-katanya dan menjadi bagian dari kehidupannya. Seketika itu pula aku langsung memeluknya.
Owh iya Anne kalau memang kehendak Tuhan telah sampai ke gue, lo janji jangan terlalu bersedih ya. Inget gue emang pergi tapi gue selalu mengawasi dari kejauahan dan selalu ada dihati lo. Dan juga ka nada satu malaikat yang menggantikan gue nantinya.
Siapa??tanyaku
Ceklek..suara pintu terbuka dan tentunya dia adalah Rangga.
Itu dia orangnya. Jadi lo gak usah khawatir lagi!ledek fani
Wah lagi ngomongin gue ya! Samber Rangga.
Iya nih Anne ngomongin lo terus nih! Goda fani.
Ga kok itu mah karangan fani doank. Owh y ague minta maaf ya soal yang tadi.
Udah anggap jag a terjadi apa-apa! Jawab Rangga.
Suasana pun akhirnya menjadi penuh canda ketika kami bertiga berkumpul kembali ya walaupun dalam kondisi yang tak seharusnya begitu tetapi semua terlihat begitu indah penuh tawa. Aku pun kuliah seperti biasa karena fani memintaku untuk tidak sering menjenguknya takutnya nanti pikirannya terpecah lagi pula biarkan fani melakukan perawatannya dengan lebih intensif. Seminggu kemudian berita duka pun akhirnya tersebar bahwa sahabatku yang sangat ku kasihi telah kembali ke pangkuan sang pencipta. Aku dan Rangga mengiringi Stefani sampai peristirahatan terakhirnya. Disana terlihat sesosok perempuan yang bukan lain adalah adalah ibunya. Segala ssesuatu yang telah kau berikan dan kau berikan akan ku jaga selalu. Semoga kau damai disana wahai sahabatku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar